Kejenuhan
terkadang menghinggapi jiwa tiap
insan tanpa pernah bisa terprediksi kemunculannyanya. Kehadirannya seakan
menjadi titik balik bagaimana kita
menginginkan sebuah aktifitas dan suasana yang lain dari biasanya. Tentunya
aktivitas yang dapat memberikan solusi bagi kejenuhan yang hinggap dalam diri. Dan
mampu melahirkan semangat hidup yang
baru dalam menjalani berbagai tekanan, ujian dan kegiatan yang menjemukan yang dilalui.
baru dalam menjalani berbagai tekanan, ujian dan kegiatan yang menjemukan yang dilalui.
Kejenuhan menjadi
rasa yang tak dapat dielak ketika tak pandai dalam mengatur ritme aktifitas
yang dapat mengurangi efek munculnya rasa tersebut. Juga apabila tak cerdas
dalam menjaga kondisi perasaan yang dialami. Memang, tak semua insan bisa dan memiliki
kemampuan untuk mengorganisir aktifitas dalam hidup. Untuk itu adanya coretan
ini sekedar berbagi pengalaman dan buah pikiran dari penulis agar menjadi
penghibur bagi yang sedang dilanda kejenuhan dalam hati. Semoga kita masih
diberi semangat yaa oleh yang maha pembolak-balik hati manusia. “Ya
muqallibal Quluub Tsabbut Qolbi ‘Ala diinik Wa’ala Too’atik”
Salah satu obat mujarab
yang menjadi pendorong mrnghilangkan rasa jenuh adalah selalu menyadari akan nikmat sehat dan
kehidupan yang telah dikaruniakan Allah kepada kita secara Cuma-Cuma. Tuhan tak
bermain-main dalam menciptakan kita sebagai manusia. Sebagaimana firmannya;
أَفَحَسِبْتُمْ
أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
“Maka
apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main
(saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Qs.
Al Mukminun:115).
Maka dari itu selain kita berusaha
mengisi dengan hal-hal yang positif kita juga harus mempunyai kesadaran dan
keinginan balas jasa untuk menyukuri nikmat yang telah diberikan olehnya.
Dengan pandangan seperti itu, kita mungkin akan bisa memiliki penghargaan yang
tinggi terhadap apa yang telah miliki dan kita rasakan. Seperti nikmat sehat
dan kesempatan yang jarangsekali tiap orang sadar akan dua nikmat tersebut.
Dalam sebuah Hadits Rasulullah SAW. bersabda;
اِغْتَنِمْ
خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ
وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ
مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah lima
perkara sebelum lima perkara
(1) Waktu
mudamu sebelum datang waktu tuamu,
(2) Waktu
sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
(3) Masa
kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
(4) Masa
luangmu sebelum datang masa sibukmu,
(5) Hidupmu
sebelum datang matimu.”
(HR. Al Hakim
dalam Al Mustadroknya 4: 341. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih
sesuai syarat Bukhari Muslim namun keduanya tidak mengeluarkannya. Dikatakan
oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat
Bukhari-Muslim. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan
bahwa hadits ini shahih).
*Hidup kita hanya sekali, Maka hiduplah yang berarti
Sekali Hidup tak Takut Mati
Marilah selalu optimis dan selalu berusaha yang terbaik dalam hidup.
No comments:
Post a Comment