Friday, February 3, 2012

Orientasi Hidup


        
    Orientasi seseorang  dalam menyikapi berbagai peristiwa dalam hidupnya sangatlah beragam bergantung bagaimana cara dia menyikapi , menindaklanjuti  kemauan dia dalam meraih berbagai impian dalam perjalanan hidupnya. Impian merupakan keinginan yang mendalam di benak diri seseorang  yang tiap orang akan berusaha menggapainya selagi dia mempunyai semangat hidup. Berbeda dengan individu yang tak mempunyai  motivasi dan semangat hidup, ia akan hidup acuh tak acuh dan terkesan apatis terhadap peristiwa disekelilingnya. Tak perlu kita bersikap naif terhadap orang yang bersikap  seperti ini karena dia telah kehilangan niat dalam dirinya untuk menjadi manusia yang baik apalagi berkembang serta berguna bagi manusia di sekelilingnya. Yang ada dalam benak dirinya adalah bagaimana dia bersikap dan bertindak menurut kondisi moodnya, kasarnya seenak perutnya sendiri. Tentu kriteria orang seperti inilah yang tidak disenangi oleh kebanyakan masyarakat kita, dan tidak mudah untuk mendapatkan partner dalam menjalankan roda-roda kehidupan dirinya dikalangan masyrakat tempat dia tinggal.
            Orientasi tersebut adakalanya berasal atau terkristal dari watak dan mental yang terbangun dalam diri individu tersebut. Pada mulanya mental kita ini terbentuk dan terpengaruhi oleh alam bawah sadar dari setiap kita sendiri atau hal apa sejalah yang menjadi kebiasaan dalam hidup kita yang tanpa pemikiran terlebih dahulu atau secara reflek muncul dari dalam diri kita baik sikap, pandangan, dan kondisi hati sebagai timbal balik atau dampak dan tanggapan dari hal yang terjadi disekitar kita. Namun tak pelak watak ini jika sudah mendarah daging dalam diri seseorang tak mungkin bisa kita rubah bagaimanapun dan sekuat apapun kita berusaha merubahnya kecuali ada kemauan dan dukungan dari lingkungan dari oknum tersebut untuk perlahan-lahan merubah keadaan mentalnya.
            Orientasi seseorang dalam hidupnya sungguhah beragam, bergantung bagaimana dan dari cara pandang apa dia memandang hidupnya. Bagi orang yang taat beragama orientasi hidupnya lebih cenderung pada hal-hal yang bersifat agamis, ketuhanan dan kepercayaan pada hari pembalasan di hari kemudian. Dilain sisi orang yang mengutamakan hal-hal yang bersifat materialis dalam pandangannya hanya berpatokan pada hal-ha yang menguntungkan dirinya dan mengutamakan sisi kenikmatan dalam berbagai aspek kehidupannya(hedonisme). Tak terlalu berminat pada hal yang berbau mistis, magis maupun bersifat gaib, lebih menitik beratkan pandangannya yang bersifat realistis atau logis. Jadi semua hal dalam hidupnya harus bisa dipandang menurut akal dan secara kasat mata saja sebagai patokan dalam menilai segala sesuatu. Begitu pula dalam segi keberagamaan, orang seperti ini biasanya tak kenal yang namanya tuhan dan agama atau biasa disebut dengan ateis.
            Fungsi orientasi ini sendiri sebagai cara untuk menilai tipikal seseorang dalam mewujudkan visinya, sehingga setiap orang dapat dilihat dari cara-caranya dalam menaklukkan berbagai rintangan dalam proses mewujudkan cita-citanya. Tak dapat kita pungkiri setiap individu memiliki cara tersendiri bagaimana dia harus bertindak dan bereaksi untuk menindaklanjuti keinginannya tersebut. Sekali lagi metodo mewujudkannya tersebut bergantung pada karakter orang tersebut. Pendek kata setiap karakter orang memiliki cara dan trikindividual  tersendiri, benar-benar sangat individual hal yang menyangkut orientasi hidup ini jika ditilik dari cara kerjanya pad setiap insan.
             Tentu gender juga turut andil mempengaruhi perbedaan yang  telah dijabarkan di atas. Karena, pria dan wanita memiliki kondisi mental dan  kejiwaan yang tak sama diantara keduanya. Wanita, yang cenderung feminin lebih suka pada kelembutan dan keindahan serta hal-hal yang menyangkut perasaan. Makanya wanita terkadang lebih besar empatinya daripada pria, lebih bisa merasakan dan menjiwai apa yang  terjadi di sekiling ataupun yang terjadi pada manusia lainnya. Sedangkan pria yang notabene maskulinistas mendominasi dalam dirinya lebih suka pada hal-hal yang berbau kekerasan, logika serta cenderung simpel dalam menghadapi sesuatu tak suka pada pemikiran-pemikiran yang panjang dan yang lebih menyangkut pada perasaan. Mereka cenderung kaku daripada wanita yang lebih menjiwai segala sesuatu yang dialami dalam hidupnya. Tak jarang wanita terkadang suit melupakan momentum-momentum yang menurut dirinya berkesan atau yang membuat dia trauma.
            Dari penjelasan singkat tentang kondisi kejiwaan pria dan wanita di atas kita dapat mereka-reka dan memetakan bagaimana sebenarnya cara kerja mental dalam memepengaruhi pandangan hidup manusia. Yang pada akhirnya nanti juga akan memepengaruhi cara pandang seseorang dalam menentukan orientasi hidupnya. Mental juga dibentuk atas hasil didikan atau kebiasaan lingkungan, dan keluarga yang hidup bersama tiap-tiap individu.
            Orientasi hidup juga mempengaruhi masa depan seseorang  di masa yang akan datang, profesi, minat  dan tipikal tiap-tiap individu. Well, begitulah orientasi hidup akan memawarni serba serbi kehidupan seseorang.

Kode Referral Ajaib "mush855"

Seiring perkembangan teknologi memudahkan dalam mengakses macam-macam sarana investasi. Tinggal klik-instal kita sudah bisa berinvestasi sah...